Gempa Bumi 5,5 Magnitudo Terjadi Di Perairan Barat Aceh

Gempa Bumi 5,5 Magnitudo Terjadi Di Perairan Barat Aceh

Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang perairan barat Aceh pada Senin pagi. BMKG mencatat pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami. Simak detail dampak dan upaya tanggap darurat di artikel ini.

Aceh — Sebuah gempa bumi dengan kekuatan 5,5 magnitudo terjadi di wilayah perairan barat Provinsi Aceh pada Senin (20/5/2025) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa berada di laut pada koordinat 4,32 LU dan 94,56 BT, dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut BMKG, gempa bumi 5,5 magnitudo ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun demikian, getaran gempa sempat dirasakan hingga ke beberapa wilayah pesisir seperti Meulaboh, Calang, dan sebagian Aceh Jaya. Belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut.


Respons Cepat Pemerintah dan BPBD Aceh

Getaran akibat gempa bumi 5,5 magnitudo ini sempat menyebabkan kepanikan warga di beberapa daerah pesisir. Beberapa masyarakat dilaporkan berhamburan keluar rumah dan bangunan untuk menghindari potensi reruntuhan. Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.

“Gempa bumi berkekuatan sedang ini cukup dirasakan masyarakat di pesisir. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan signifikan, namun tim kami tetap siaga jika terjadi gempa susulan,” ujarnya.

Warga diimbau tetap tenang namun waspada. Pemerintah juga telah menyiapkan jalur evakuasi dan pos darurat jika diperlukan.

Baca Juga: Isu Harun Menguat, KPK Beri Penjelasan Resmi


Aktivitas Seismik di Perairan Barat Aceh

Wilayah perairan barat Aceh memang dikenal sebagai salah satu kawasan yang rawan aktivitas seismik karena berada di zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Zona ini menjadi sumber dari sejumlah gempa besar dalam sejarah Indonesia, termasuk gempa bumi dan tsunami dahsyat tahun 2004 silam.

BMKG menyatakan bahwa gempa bumi 5,5 magnitudo kali ini termasuk dalam kategori gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi di bawah dasar laut. Karena itu, masyarakat diminta untuk memahami risiko dan tetap memantau informasi resmi.


Warga Panik, Aktivitas Sekolah Sempat Terhenti

Di beberapa daerah seperti Aceh Barat dan Aceh Jaya, warga yang merasakan getaran gempa bumi sempat keluar dari rumah dan bangunan untuk mencari tempat aman. Sejumlah sekolah juga menghentikan kegiatan belajar mengajar selama beberapa jam guna memastikan keselamatan para siswa.

“Saat gempa terjadi, kami langsung mengarahkan anak-anak untuk keluar kelas dan menuju lapangan sekolah,” ujar Nurlina, seorang guru SD di Aceh Barat. “Ini sudah menjadi prosedur tetap setiap kali ada gempa.”


Klarifikasi BMKG: Gempa Bumi Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG kembali menegaskan bahwa gempa bumi 5,5 magnitudo yang terjadi tidak menimbulkan risiko tsunami karena pusat gempa berada cukup dalam dan tidak menyebabkan deformasi dasar laut yang signifikan. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Untuk informasi terbaru, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG dan memanfaatkan aplikasi Info BMKG di smartphone mereka.


Pemerintah Imbau Edukasi Kebencanaan di Sekolah dan Komunitas

Menanggapi gempa ini, Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan pentingnya edukasi kebencanaan untuk masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan gempa. Wakil Gubernur Aceh menyebutkan bahwa program edukasi kebencanaan akan kembali digencarkan melalui sekolah dan forum komunitas.

“Kita tidak bisa mencegah bencana, tapi kita bisa mengurangi dampaknya dengan edukasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.


Tautan Internal dan Eksternal Pendukung

Sebagai referensi tambahan mengenai mitigasi bencana dan aktivitas seismik di Aceh, pembaca dapat membaca artikel kami sebelumnya:


Kesimpulan

Gempa bumi 5,5 magnitudo yang terjadi di perairan barat Aceh menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Meskipun tidak berpotensi tsunami, gempa tersebut sempat memicu kepanikan di beberapa wilayah. Pemerintah dan BMKG telah melakukan respons cepat serta mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi.

Dengan edukasi kebencanaan yang berkelanjutan dan sistem peringatan dini yang kuat, diharapkan dampak dari peristiwa serupa di masa depan dapat diminimalkan. Aceh, sebagai salah satu wilayah rawan gempa di Indonesia, memerlukan perhatian serius dalam penguatan kapasitas masyarakat menghadapi risiko gempa bumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *